Saturday 14 November 2015

Pray For Paris: Paris Berduka

View Article

Dunia berduka untuk Paris. Aksi belasungkawa dilakukan orang-orang dan kota-kota untuk Paris. Ada yang turun ke jalan ada juga kota-kota yang gedungnya dipasangi lampu dengan warna bendera Prancis.



Di media sosial, Sabtu (14/11/2015) tagar #prayforparis tak henti-hentinya disuarakan. Mereka berdoa untuk korban yang meninggal. Data terakhir ada 153 orang meninggal dunia akibat serangan kelompok bersenjata.


Ada juga aksi damai dengan membawa tulisan 'not afraid' di sejumlah lokasi di dunia. Doa dan dukungan diberikan bagi warga Paris.


Tak hanya itu saja, sejumlah kota bahkan ada yang memasang lampu berwarna bendera Prancis, seperti di San Francisco dan New York.


Beberapa orang juga menyampaikan kutukan kepada pelaku penyerangan. Mereka menyebut penyerangan tak ada kaitan dengan agama. Penyerangan Paris ada pelaku kelompok jahat.

Friday 13 November 2015

Kunci Gitar ST12 - Terlalu

View Article
 Terlalu - ST12

Intro: Am  E  Dm  E  Am  E

 Am                       Dm
aku terasa mati ditinggal kekasih
    G                        C      Dm E
tak pernah terpikir ini bisa terjadi
Am                        Dm
aku terasa pilu saat kau berlalu
  G                            C    
hilang semua kisah cinta dalam hatiku
 
     Dm    E                    Am
cintaku padamu tlah setinggi langit
  F             G   C
namun kau tak merasakan
     Dm    E                    Am
sayangku padamu kan ku ingat slalu
  F          E    Am
biar ku bawa sendiri

Chorus:
          Dm                   G
aku tak bisa menahan langkah kakimu
          C                 F
aku tak bisa menahan kepergianmu
          Dm   E                 
kamu terlalu telah
              Am
dengan yang lain untuk hidupmu nanti

         Dm                G
aku tak bisa menahan air mataku
          Dm               F
aku tak bisa menahan kesedihanku
             Dm      E             Am
aku telah hancur hilang semua mimpiku

Intro: Am  E  Dm  E  Am
Interlude: G  C  Dm  E  Am
               G  C  Dm  E

     Dm    E                    Am
cintaku padamu tlah setinggi langit
  F             G   C
namun kau tak merasakan
     Dm    E                    Am
sayangku padamu kan ku ingat slalu
  F          E    Am
biar ku bawa sendiri

Chorus:
          Dm                   G
aku tak bisa menahan langkah kakimu
          C                 F
aku tak bisa menahan kepergianmu
          Dm   E                 
kamu terlalu telah
              Am
dengan yang lain untuk hidupmu nanti

         Dm                G
aku tak bisa menahan air mataku
          Dm               F
aku tak bisa menahan kesedihanku
              Dm      E             Am
hati telah hancur hilang semua mimpiku untuk hidupmu nanti
         Dm                G
aku tak bisa menahan air mataku
          Dm               F
aku tak bisa menahan kesedihanku
              Dm      E             Am
hati telah hancur hilang semua mimpiku
              Dm      E             Am
hati telah hancur hilang semua mimpiku

Kunci Gitar Kerispatih - Demi Cinta

View Article
Chord Demi Cinta - Kerispatih >>>

C            G     Am
Maaf ku telah menyakitimu
            F
Ku telah kecewakanmu
   C           G       Am
Bahkan ku sia-siakan hidupku
                  F
Dan ku bawa kau seperti diriku
  Dm             G      C
Walau hati ini terus menangis
             F
Menahan kesakitan ini
       Dm         G       C
Tapi kulakukan semua demi cinta
   C            G        Am
Akhirnya juga harus kurelakan
               F
Kehilangan cinta sejatiku
  C          G       Am
Segalanya telah kuberikan
             F
Juga semua kekuranganku
   Dm             G     C
Jika memang ini yang terbaik
            F
Untuk diriku dan dirinya
          Dm       G   C
Kan ku terima semua demi cinta

Reff :
   F  G     Am    Dm        G                    C
Jujur aku tak kuasa saat terakhir ku genggam tanganmu
   F   G     Am
Namun yang pasti terjadi
  F               G
Kita mungkin tak bersama lagi
 F   G    Am
Bila nanti esok hari
  Dm        G      C
Ku temukan dirimu bahagia
F G     Am          F         G
Ijinkan aku titipkan kisah cinta kita selamanya

Interlude : A E F#m B
Back to Reff

Cerpen: Kedai Kopi

View Article

KEDAI KOPI
Oleh : Adam Syahroni
 
Aku berada di antara orang asing. Di sebuah kedai tua pinggiran kota yang tertata dengan rapi. Kedai tua dengan konsep yang sederhana dekat jalan raya. Berbahan dasar bambu dibalut dengan warna coklat. Kontras dengan segelas kopi bernama Caffe Latte. Beralaskan piring kecil mungil di atas meja coklat tua.  Suasana kota begitu terasa. Kendaraan berlalu-lalang di hadapanku. Kelap kelip lampu Ibu kota bersinar membuat bintang di langit merasa teracuhkan. Hanya suara gemuruh mesin bising yang terdengar dan roda-roda penggilas mengikis aspal. 

Aku duduk memeluk kaki sebelah kanan. Menghisap sebatang rokok yang berada diantara jari tengah dan telunjuk. Suara musik membuat suasana lebih romantis. Tapi tidak bagi mereka yang datang dengan tumpangan kosong tanpa pasangan. Aku malah berpikiran bahwa suasana ini ternyata tidak romantis tapi anarkis. Itu menurutku. Aku bukannya iri tapi ini sebuah bentuk intimidasi. Seharusnya aku tidak berada di tempat ini. Aku ingin keluar dan pergi meninggalkan kursi kosong bisu di hadapanku. Tapi kaki ini enggan beranjak. Mungkinkah aku telah dijebak? Kakiku kaku seperti batu. Jika memang kesendirian adalah teman sejati, mengapa aku tetap bertahan di tempat ini? Aku memperhatikan beberapa dari orang asing disekeliling. Telah tampak rona wajah bahagia dan canda tawa dengan pasangan mereka. Sementara aku hanya membayangkan bagaimana rasanya menjadi mereka. Hidupku mungkin akan sedikit berubah menjadi lebih indah. Seperti semut yang berkerumun mencumbu gula. Mungkin akan terasa sangat manis.  

Kilat dan petir yang menggelegar kompak menyambar ritual palung kontemplasiku. Seorang pemuda jomblo terkutuk yang tak kenal takut jika penolakan intuitif telah terlihat, kini telah siuman. Butiran hujan yang jatuh ke tanah mulai memainkan irama yang senada. Hujan semakin deras mengguyur. Membuat kota jadi ikut tertidur mendengar harmoni hujan. Aku yang dari tadi sibuk menyadap beberapa percakapan sepasang kumbang yang berada disamping kananku. Terdengar sebuah rayuan murahan keluar dari mulut seseorang yang ingin terlihat romantis. Kalimat klasik tapi menurutnya itu puitis. Sementara pengunjung lain yang berada di pojok terlihat sakit karna ganasnya autis. Mungkin karna terlalu asyik bermain dengan kotak sakti miliknya.

Hujan membuat suasana menjadi dingin. Kuseruput segelas kopi hangat yang dari tadi menunggu untuk kukecup.  Malam ini aku bercumbu dengan segelas kopi. Kopi Caffe Latte khas Italia ini menyambut bibirku. Rasanya beradu antara manis dan pahit. Demikianlah kopi. Seperti perputaran kehidupan yang terkadang manis dan terkadang juga pahit. Akan terasa manis jika suasana hati menjadi cerah sebagai simbol kesenangan dan kebahagiaan. Tapi aku si pahit dengan suasana hati yang gelap mendung, malang dan menyedihkan. 

 Dua jam telah berlalu. Tapi hujan belum memperlihatkan simbol stagnan. Aku semakin jenuh untuk berlama-lama duduk dan mengaduk-aduk segelas kopi. Hidup memang tak seindah cerita Cinderella. Pangeran sudah terlalu jenuh menunggu sang putri untuk berdansa.. Malam sudah semakin larut untuk melawan kantuk. Aku harus pulang. Kulangkahkan kakiku keluar dari kedai. Tempat yang telah dia janjikan padaku. Melawan butiran hujan yang menghujam tubuhku. Aku kemudian berlari sekuat tenaga entah kemana, semakin cepat aku berlari semakin keras butiran hujan menghantam kulit tubuhku. Rasanya, aku ingin berlari sepanjang malam. Menikmati tarian hujan yang dipandu oleh angin sebagai komposer. Aku berlari di pinggir jalan kota yang mulai sunyi di telan malam. Tak seperti di siang hari dengan suasana yang ramai. Macet yang berkepanjangan serta suara bising familiar yang bernama klakson. Malam ini hanya terlihat satu atau dua saja robot-robot satwa modern yang berlalu lalang. Satu jam lamanya aku berlari telah cukup membuat kakiku tersengal. 

Aku berhenti seiring dengan redanya hujan. Berhenti untuk berlari dan berteduh di sebuah halte menunggu pagi yang diiringi matahari. Aku duduk di ujung kiri halte. Dingin mulai menusuk tubuh. Pakaian basah semakin memperparah hingga menusuk tulang. Sungguh malang diriku melalui malam yang kejam. Dua jam lamanya aku duduk sambil mengayunkan kaki yang dari tadi keram diracun hujan. Kupeluk tubuhku agar bisa sedikit mengurangi rasa dingin. Tapi angin yang berhilir menari-nari kesana kemari menambah rasa dingin. Aku diam membisu mendengarkan suara angin yang bergemuruh. Mataku mulai sayu karna kantuk mulai menyerang tapi kucoba untuk bertahan. Aku mulai berkhayal tak masuk akal. Aku melihat wanita itu dari jauh berlari dan berteduh di halte yang aku singgahi. Rambutnya yang panjang terurai menjadi basah. Dia terlihat cantik sekali malam itu. Aku tau dia akan datang walaupun sedikit terlambat dan mengecewakan. Aku heran padanya. Apakah aku terlihat asing untuknya? Dia sama sekali tidak mengenalku. Wanita itu memandangku sinis tapi tetap saja tak mampu menyembunyikan wajahnya yang manis. Dia kemudian duduk di ujung halte sebelah kanan. Instingnya mengatakan bahwa diriku adalah sebuah ancaman baginya. Aku berdiri melangkahkan kaki yang bergetar untuk menghampirinya. Tapi penglihatan mataku mulai kabur seperti kamera dengan efek blur. Hingga badanku jatuh ambruk dan tak sadarkan diri. Aku mungkin mati malam ini.  

Cahaya terang terlihat dari jauh. Aku berjalan mendekati cahaya itu. Semakin aku mengejarnya semakin ia menjauh. Seperti orang yang berusaha melihat telinganya sendiri tanpa bantuan sebuah cermin. Aku terus berlari mendekati cahaya itu. Sepertinya cahaya itu ingin menuntunku ke suatu tempat. Hingga tanpa sadar aku sudah berada di dimensi lain. Sebuah dimensi berwarna-warni yang dipenuhi lukisan pria dengan ekspresi menyedihkan. Pemandangan ini membuatku bergeming memperhatikan keindahan tempat ini. Sekaligus membuatku heran. Karna dimensi yang berwarna-warni ini menyimpan ribuan lukisan ekspresi pria malang. Sebuah keindahan yang diselubungi kepahitan dan kesedihan. Aku berjalan mengitari lukisan-lukisan yang tertata rapi. Lukisan itu tampak nyata. Aku merasa seperti berada di zaman Renaissance. Zaman dimana para pelukis terhebat pada abad 15 dan 16 M melahirkan sebuah adikarya atau masterpiece yang begitu mendunia. Seperti Leonardo Da Vinci, Michaelangelo Buanorroti, Raffaello Santi, dan Donatello. Lukisan yang paling terkenal dan mendunia adalah Monalisa. Sebuah lukisan minyak di atas kayu poplar yang dibuat oleh Leonardo Da Vinci. Lukisan paling terkenal dan fenomenal. Menurut Da Vinci, lukisan adalah segala sesuatu yang terkandung di dalamnya, dasarnya alami dan tidak dapat dilihat oleh mata telanjang, lalu diekspresikan dalam bentuk gambar. Semua lukisan pria di tempat ini terlihat menyedihkan. Ada yang terlihat murung dengan tangan menopang dagu. Ada juga ekspresi menangis dengan menutup mata kanan menegeluarkan air mata yang berwarna-warni, sementara mata kiri mengeluarkan air mata biasa. Dan yang paling menyedihkan adalah lukisan seorang pria bertopeng dengan ekspresi gembira, tapi air mata darah mengalir disekitar sela-sela topeng. Topeng yang seakan menyeruak dan memperlihatkan wujud aslinya. Semua lukisan dipajang secara memanjang. Aku terus berjalan memperhatikan semua lukisan. Hingga aku mencapai ujung lukisan. Kemudian mataku tertuju pada satu lukisan yang membelakang. Tertutupi oleh kain hitam. Dengan rasa penasaran kubuka penutup kain lukisan tersebut. Aku seperti seorang pangeran yang ketakutan mengahadap sang raja. Dan rasa takut itu hilang oleh kecantikan sang putri. Sekali lagi aku bergeming memandangi lukisan ini.  Sebuah lukisan wanita yang indah bagai permata. Wanita itu tampak nyata. Aku ingin menyentuhnya. Tapi dia tak nyata. Aku ingin memebelai rambutnya tapi itu hanya berupa klise. Dia bagaikan hologram yang diprogram dalam bentuk lukisan. Lukisan yang mempengaruhi pikiran, menciptakan ilusi semu. Dengan gerakan perlahan aku mencoba menyentuhnya.

Kelopak mataku terbuka secara perlahan. Kulihat sekitar sudut ruangan yang familiar bagiku. Deretan lukisan kini berubah menjadi poster orang-orang besar terpajang rapi di dinding kamarku. Saat itu aku baru menyadari bahwa aku telah bermimpi. Salah satu mimpi teraneh yang pernah aku alami. Dan mungkin akan menjadi salah satu koleksi mimpiku dengan rating yang paling tinggi. Dibandingkan dengan koleksi mimpiku yang lain. Aku seorang kolektor mimpi. Aku koleksi beberapa mimpi mulai dari yang mimpi buruk, menyenangkan, indah, petualangan, hingga mimpi terakhir yang baru saja terjadi. Mimpi yang satu ini belum bisa kunamai. Karna aku sulit menentukan genrenya. Untuk sementara namanya adalah the fusion of dream. Karna merupakan gabungan dari beberapa jenis mimpi yang pernah kualamai sebelumnya. Semua mimpiku kutuangkan dalam bentuk tulisan. Kemudiam aku musiumkan dalam kamarku. Koleksi mimpiku mempunyai tempat tersendiri. Tapi ada yang pelik dari deretan poster di dinding kamarku. Orang- orang besar dari musisi musisi seperti The beatles, Nirvana, dan Rolling Stone. Ilmuan jenius seperti Albert Einstein, Thomas Alva Edison, dan Isaac Newton. Pahlawan Revolusioner seperti Che Guevara, Soekarno, juga Adolf Hitler pahlawan sekaligus penjahat perang. Dan orang besar aparatus atau alat bernama aku ikut andil dalam deretan poster di dinding kamarku. Entah siapa yang baru saja melukis wajahku. Aku melihat lukisan wajahku sendiri terpampang di dinding kamarku. Lukisan dengan ekspresi tertidur pulas. Namun terlihat sedikit senyuman yang terpancar di wajahku. Ekspresi tidur pulas yang berkelas.

Aku adalah seorang mahasiswa dari salah satu Universitas ternama di Makassar. Aku mengambil jurusan sastra dengan harapan akan membuat dunia berubah dengan berkarya. Aku anak tunggal yang tak kenal kata gagal. Tapi tidak dalam hal asmara. Untuk yang satu itu aku selalu gagal. Namaku Andi Aser Literatur. Biasa dipanggil Aser. Alasan mengapa nama belakangku diberi nama literature karna kedua orang tuaku. Ayahku dulu bercita-cita menjadi seorang sastrawan yang hebat. Ketika dia lulus SMA dia ingin kuliah dengan mengambil jurusan sastra. Tapi karna terkendala biaya dia tidak bisa mewujudkan cita-citanya sebagai sastrawan. Literature berasal dari bahasa Inggris yang artinya sastrawan. Itulah alasan mengapa nama belakangku diberi nama Literature. Tapi berkat kegigihan dan kerja keras. Dia mampu bangkit dan berhasil menyekolahkanku hingga seperti ini. Ayahku bekerja di salah satu perusahaan semen di Makassar berkat bantuan sahabatnya. Mungkin karna Ayah adalah orang yang pandai bergaul. Dia mempunyai banyak teman dari orang-orang besar dan berpengaruh di Makassar. sementara kata Aser berasal dari pemberian Ibuku. Kata Aser adalah singakatan dari bahasa Makssar yaitu “anak se’re se’re” atau anak tunggal. Ibu saya dulunya adalah seorang pelukis. Karna dia pernah melanjutkan sekolah dengan berkuliah di salah satu Universitas terkenal di Makassar dengan jurusan Seni Rupa. Berbeda dengan Ayah yang gagal melanjutkan cita-citanya. Tapi setelah menikah dengan Ibu saya dia memutuskan untuk menjadi Ibu rumah tangga saja. Ibu ingin menjadi seorang istri yang baik untuk Ayah. 

     Sebenarnya apa yang terjadi semalam? Yang aku ingat hanyalah hujan tak berkesudahan. Aku bangun dari tempat tidur dan melihat jam. Waktu menunjukkan pukul 09:40. Aku kemudian bergegas mandi. Kutanggalkan handuk dan menuju cermin. Kupandangi wajah seorang pria berbadan kekar. Wajah tampan menurut kebanyakan orang, tapi itu hanya penilaian mereka. Aku tidak merasa tampan. Keindahan fisik hanyalah sebuah kue donat yang ditaburi seres coklat berwarna-warni. Dan kita tidak menyadari bahwa ada keindahan lain yang tak dapat diindarai. Bersifat non-fisik yang berada ditengah-tengah donat. Sebuah ruang kosong yang tak pernah kita pertanyakan. Ketidakbermaknaan yang teracuhkan. Aku termangu di depan cermin sambil menegernyitkan kening. Mencoba mengingat kembali. Siapa wanita yang kutemui tadi malam? Kenapa aku berada di kamarku? Siapa yang mengantarku pulang? Apakah aku pingsan? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, bertanya pada penghuni rumah yang lain adalah the best solution. Yang tak lain adalah kedua orang tuaku. Hari ini adalah hari dimana aku akan berperan sebagai detektif dadakan. Mencoba menguak beberapa teka-teki kehidupan yang terjadi semalam. Wanita misterius itu seperti super hero yang tak ingin disebutkan namanya. Who do you think you are?
 ----- END ----


Cerpen: The Piece Of Cake

View Article



THE PIECE OF CAKE
Oleh: Adam Syahroni
 
Cuaca yang seharusnya cerah menjadi gelap. Langit keruh oleh awan mendung. Kepulan awan tebal membentang diangkasa seakan menentang sang pencerah. Terjadi pergolakan hebat antara gelap dan terang. Membuat sang penerang menyerah dan memutuskan untuk bersembunyi sejenak. Sementara gelap membentuk payung hitam yang membentang menutupi kota daeng. Gelap menduduki tahta untuk sementara. Sebuah pertanda bagi hujan untuk segera bersenandung menghibur sang kegelapan. 

Perputaran jarum jam menunjukkan pukul satu. Dan hari ini adalah hari dimana aku akan bertemu dengan seorang wanita. Wanita yang selama beberapa hari ini mampu memikat paket hati dan logika. Melalui sebuah kotak tipis pintar yang memuat paket dunia baru. Dunia semu yang diciptakan sedemikian rupa. Dihiasi dengan warna-warni kehidupan nyata yang berjuta rasanya. Dunia yang bersampul kebohongan besar. Indah bukan? Dunia maya yang diciptakan untuk khalayak banyak manusia. Dunia dengan pesta bertopeng dalam sebuah ruang yang tak berdimensi. Dunia paralel yang sebentar lagi akan mengubah pola pikir manusia. Dunia yang membatasi  kontak fisik kita secara langsung. Dunia munafik yang terselubung. Sebuah Virus anti sosial yang akan menjangkit umat manusia sebagai makhluk sosial. Hal ini perlu kita sadari untuk tidak terlalu aktif di dunia maya karna itu akan membuatmu kaku di dunia nyata. 

Siang itu aku berdiri menghadap ke timur. Memeluk badan dengan kedua tangan. Di depan sebuah kost yang aku tempati sekarang. Menunggu hujan yang belum menunjukkan  tanda-tanda mandek. Hujan ini tampaknya memaksaku untuk sedikit bermain-main dengannnya. Sambil menunggu redanya hujan kubakar sebatang rokok sambil memandang ke arah langit yang gelap.   

Kotak pintar berdering berisi sebuah pesan yang menunjukkan bahwa kupu-kupu betina kini telah hinggap di tempat yang telah ditentukan. Aku semakin gelisah antara melawan atau menunggu redanya hujan. Sudah tidak ada waktu lagi untuk memanggil pawang hujan. Hati dan pikiranku berkecamuk untuk menentukan sebuah keputusan. Seorang lelaki tidak akan membiarkan wanita menunggu terlalu lama. Itu adalah perbuatan kriminal yang setara dengan kasus pembunuhan berantai. 

Keputusanku telah bulat. Aku akan melawan alutsista alam. Sebuah pesawat tempur bernama awan hitam. Dilengkapi senjata dengan ribuan amunisi buliran hujan yang siap menembaki seluruh tubuhku tanpa ampun. Aku rela berkorban melawan beban buatan alam. Semua ini demi wanita yang dari tadi menungguku. Aku tidak sendiri, karna aku mempunyai animal machine yang bernama shogun buatan Jepang. Dengan kecepatan 160 km/jam berwarna biru melambangkan warna langit. Kutekan tombol primordial shogun yang aku tunggangi. Bersiap melawan serangan hujan. Kuda shogun melaju dengan cepat. Tapi tetap saja pakaian tempurku telah ditembus hingga menyentuh dan menjalar ketubuhku bagaikan racun. Ini semua salahku karna tidak mempersiapkan pakaian tempur yang memadai. Aku tidak peduli lagi dengan ribuan peluru bulir hujan di tubuhku. Yang terpenting aku tidak membuatnya bosan, jenuh, serta kecewa menunggu kehadiranku. 

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, aku akhirnya tiba ditempat yang telah ditentukan. Di sebuah ruko penjual aksesoris. Mataku sudah seperti kamera yang fokus terhadap satu objek. Dan tak lain adalah wanita yang sedari tadi menungguku untuk bertemu pertama kalinya. Tapi bola mataku tidak menemukan tanda-tanda keberadaan objek yang tertanam dalam otakku. Benakku gamang memperhatikan beberapa manusia yang berteduh karna takut melawan hujan. Lebih tepatnya takut basah. Aku tidak. Basah itu adalah pilihan. Sebuah pilihan pengorbanan. Berkorban demi seorang wanita. Seperti seorang ksatria romawi pada tahun 47 SM Julius Caesar  dengan kalimat Veni Vidi Vici yang artinya Aku datang, Aku lihat, Aku pulang. Pulang dengan hadiah kebahagiaan. 

Kotak pintar berdering. Aku yakin itu adalah pesan darinya. Kubuka dengan tangan yang bergetar karna kedinginan. Aku kecewa dengan pesan yang berisi sekuel kalimat tak menyenangkan. Tak lama kemudian sosok wanita yang tak kukenal menghampiriku. Dia mengagetkan lamunan kekecewaanku. Wanita ini asing bagiku. Wanita berambut panjang sebahu itu menebarkan senyum manis dengan gigi yang berbaris rapi. Kulitnya putih kontras dengan t-shirt putih berpadu dengan celana jeans biru muda yang ia kenakan. Akupun ikut tersenyum. Aku seperti dihipnotis olehnya. Kemudian menyodorkan tangan dan berkata “aku Widia teman rani”. Aku mengernyitkan kening. “Rani mana?” Dia kembali tersenyum. Ini bukanlah jawaban yang kuharapkan. Dia kemudian memberikan sebuah bingkisan yang entah apa isinya. Bingkisan yang berwarna merah bertuliskan R-CAKE. Beberapa saat setelah kuterima bingkisan tersebut dia pergi tanpa sepatah katapun. Aku semakin bingung. Apa maksud dan tujuan Rani membuat sebuah bingkisan yang dibawa oleh wanita asing tadi?

Aku memutuskan untuk pulang tanpa hadiah kebahagiaan melainkan sebuah bingkisan kebingungan. Hujan yang dari tadi sudah reda mengantarku pulang dengan raut muka kecewa. Hingga akhirnya aku tiba dalam kamar kost sederhana dihiasi beberapa poster musisi besar dunia. Rasa penasaran terhadap bingkisan itu muncul dalam benakku. Kuberanikan diri untuk mencoba membuka bingkisan sialan yang seharusnya aku buang saja ditengah jalan. Hingga hancur terinjak oleh kendaraan yang berlalu-lalang. Ini bukanlah sebuah kekesalan. Tapi lebih dari itu. Aku membuka secara perlahan. Aku tak percaya pada apa yang kulihat. Aku tercekat tak bergerak melihat isi bingkisan itu. Sepotong kue yang bertuliskan I’m not the piece of cake  yang artinya “aku bukanlah sepotong kue”. Wanita yang bernama Rani memang baru kukenal. Lima hari yang lalu di sebuah sosial media. Aku berkenalan dengannya. Dan setelah apa yang terjadi hari ini.  

Aku mulai menyadari bahwa menghargai sebuah proses adalah sebuah tabungan waktu yang sangat berharga melebihi permata di dunia. Tabungan waktu itulah yang akan menjadi modal tak ternilai atas apa yang  telah kita perjuangkan dan korbankan. Pengorbanan melawan hujan serta ambisi dan afeksi yang berlebihan tak lebih dari sepotong kue (piece of cake). Dunia paralel bukanlah dunia yang kita harapkan untuk bisa mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Dunia ilusi yang bersifat klise. Sadar atau tidak kita akan kehilangan identitas yang melekat pada diri dan menggantinya dengan identitas baru.     

------ end -----

Laptop Gaming Terbaik

View Article
Bermain game di laptop sudah menjadi kesenangan tersendiri. Jika dibandingkan dengan console game seperti Playstation, Xbox dan lainnya, bermain game di laptop memiliki daya tarik tersendiri, karena dengan bermain game di laptop kita bisa menikmatinya dimana saja kita berada.

Menyangkut masalah game, tentu ada beberapa game yang mengharuskan sebuah laptop mempunyai spesifikasi yang cukup tinggi. Mulai dari Processor yang harus mencapai Core i7, VGA yang cukup tinggi, RAM diatas 4GB dan lain sebagainya. Dan tentunya jika memainkan game tersebut di laptop standar, maka hasil dari game yang kita mainkan kurang memuaskan, terlebih lagi jika game tersebut lag atau bahkan crash. Tentu sangat menyebalkan bukan?

Kemajuan teknologi membuat sejumlah perusahaan besar berlomba lomba membuat sebuah laptop yang di khususkan untuk bermain game. Mengapa saya megatakan dikhusukan untuk bermain game? sebab dengan spesifikasi yang sangat tinggi, kemampuan dari system dari laptop ini pun tak diragukan lagi mampu menjalankan game berat sekalipun tanpa lag atau crash.

Berikut saya akan berikan daftar dari laptop gaming tersebut:

Razer Blade RZ09-00830100-R3U1

  
Spesifikasi

Layar : 17,3 inci dengan resolusi 1920x1080
Video Card : NVIDIA GeForce GTX660m
Prosesor
Intel® Core™ i7
RAM :
8 GB
HDD :
500 GB / 7200 RPM 
---------------------------------------

Origion Eon 17-S


Spesifikasi


Layar : 17,3 inci dengan resolusi 1920×1080
Video Card : NVIDIA GeForce GTX680m
Prosesor : Dual Core i5 / i7 prosesor
RAM : 16 GB
HDD : 1 TB /  5400 RPM
-----------------------------------

Toshiba Qosmio X875 Q7390


Spesifikasi

Layar : 17,3 inci dengan resolusi 1920×1080
Video Card :
NVIDIA® GeForce® GTX 670M
Prosesor :
Intel® Core™ i7-3630QM Processor
RAM :
16 GB DDR3
HDD :
2 TB / 5400 RPM

-----------------------------------------


ASUS G75VW
 


Spesifikasi

Layar : 17,3 inci dengan resolusi 1920×1080
Video Card :
NVIDIA GeForce GTX 660M/670M
Prosesor
Intel® Core™ i7
RAM :
16 GB DIMM
HDD :
750 GB / 7200 RPM
--------------------------------------------

Alienware M18x

Spesifikasi


Layar : 18,4 inci dengan resolusi 1920×1080
Video Card : AMD Radeon 6970M
Prosesor : Intel® Core™ i7
RAM : 16 GB DDR3 dual channel
HDD : 1 TB / 7200 RPM
-------------------------------

MSI GT70 2351

Spesifikasi

Layar : 17 inci dengan resolusi 1920×1080
Video Card :
NVIDIA GeForce GTX 670M
Prosesor :
Intel® Core™ i7-3610QM
RAM :
16 GB DDR3
HDD :
750 GB / 7200 RPM 
---------------------------------

Alienware M17x R4 

 Spesifikasi

Layar : 17,3 inci Full HD 3D
Video Card : Nvidia GeForce GT675M 2GB 
Processor : Intel® Core™ i7-3840QM Processor (turbo boost up to 3,8GHz ; 8M Cache)
RAM :
8GB DDR3 (2x 4GB)
HDD :
2TB 5400RPM
Optical Device : BluRay Drive  
Bluetooth : Bluetooth 3.0 + HS  
---------------------------------------

Oke itulah beberapa Daftar Laptop Gaming terbaik tahun 2015 ini.. Ingin bermain game tanpa lag dan crash, mungkin dari daftar diatas kalian tertarik untuk memiliki salah satunya. dan tentunya kalian harus merogoh kocek yang tidak sedikit. 
Cukup sekian Daftar dan Spesifikasi Laptop Gaming yang saya utarakan kali ini.
Terima Kasih telah berkunjung.
Salam Gamers

Daftar Lengkap Skuad FC Barcelona 2015/2016

View Article
Azulgrana atau Blaugrana. Julukan untuk tim FC Barcelona ini. Salah satu tim terbaik di pentas sepak bola dunia. Mereka telah meraih 23 gelar La Liga Spanyol, 27 gelar Coppa del Rey dan 11 Supercopa de Espana. Di level Eropa, El Barca telah meraih 5 gelar Liga Champions, 3 Europa League dan 4 UEFA Super Cup. Los Cules juga pernah meraih 2 FIFA Club World Cup dan 1 Intercontinental Cup.

Musim 2014-2015 lalu dijalani Barcelona dengan sempurna. Tim asuhan Luis Enrique sukses menyabet treble winners, yaitu Liga Spanyol, Copa del Rey dan Liga Champions. Di final Liga Champions, mereka mengalahkan Juventus 3-1. Musim ini, Azulgrana bertekad untuk mempertahankan prestasi mereka. Barcelona memang masih mendapat hukuman embargo transfer, namun mereka tetap bisa merekrut pemain baru seperti Arda Turan dan Aleix Vidal, meski baru bisa dimainkan pada bulan Januari 2016 mendatang. Sebagai gantinya beberapa pemain dilepas, termasuk kapten sekaligus ikon klub, Xavi Hernandez, yang pindah ke klub Qatar.

Beberapa pemain kunci masih diandalkan seperti trio MSN yang terdiri dari Lionel Messi, Luis Suarez dan Neymar yang musim lalu sukses mencetak lebih dari 120 gol di semua ajang. Peraih Ballon d'Or 4 kali, Messi, tentu menjadi yang terdepan jika menyinggung soal urusan gol. Selain itu juga ada para wonderkid muda seperti Rafinha Alcantara, Sergi Roberto atau Munir El Haddadi yang siap unjuk aksi. Nama-nama lain seperti Andres Iniesta, Sergio Busquets, Jordi Alba atau Ivan Rakitic juga masih memperkuat tim. Berikut akan kami sajikan skuad lengkap tim yang dilatih oleh Luis Enrique ini.


Daftar skuad FC Barcelona 2015-2016

Kiper

1 - Marc-Andre Ter Stegen (Jerman)
13 - Claudio Bravo (Chile)
25 - Jordi Masip (Spanyol)

Defender

2 - Douglas Pereira (Brasil)
3 - Gerard Pique (Spanyol)
6 - Dani Alves (Brasil)
15 - Marc Bartra (Spanyol)
18 - Jordi Alba (Spanyol)
21 - Adriano (Brasil)
22 - Aleix Vidal (Spanyol)
23 - Thomas Vermaelen (Belgia)
24 - Jeremy Mathieu (Prancis)
Midfielder

4 - Ivan Rakitic (Kroasia)
5 - Sergio Busquets (Spanyol)
7 - Arda Turan (Turki) 8 - Andres Iniesta (Spanyol)
12 - Rafinha Alcantara (Brasil)
14 - Javier Mascherano (Argentina)
20 - Sergi Roberto (Spanyol)
28 - Gerard Gumbau (Spanyol)
Forward

9 - Luis Suarez (Uruguay)
10 - Lionel Messi (Argentina)
11 - Neymar (Brasil)
17 - Mounir El Haddadi (Spanyol)
19 - Sandro Ramirez (Spanyol)
 
Pelatih
Luis Enrique (Spanyol)
Pemain yang Dijual
  • Xavi Hernandez (ke Al-Sadd - gratis)
  • Pedro Rodriguez (ke Chelsea - 27M)
  • Gerard Deulofeu (ke Everton - 6M)
  • Martin Montoya (ke Inter Milan - pinjam)
  • Adama Traore (ke Aston Villa - 10M)
  • Denis Suarez (ke Villarreal - 4M)
  • Alex Song (ke West Ham - pinjam)
  • Ibrahim Afellay (ke Stoke City - gratis)
  • Alen Halilovic (ke Sporting Gijon - pinjam)